I'm just bored heard all about some voice, especially someone not important for to talk about.
I'm just bored heard all about some voice, especially someone not important for to talk about.

Senin, 19 September 2011

The Diary's

The Diary’s

16 September 2011
“bahkan anak jalanan di luar sana jauh lebih memiliki kelebihan, karena keterbatasan biaya sekolah mereka berhenti” kata-kata dari ‘Mr. Easy’ itu mengingatkanku akan tentangmu. Kau hebat, kau cerdas tapi karena kesalahan itu jadi membuatmu seperti ini. Maafkan aku, yang menyusahkanmu. “belajarlah yang rajin”. Dalam ucapanmu terdapat harapan dan do’a yang membuatku tak tega membantahnya mengingat betapa besar pengorbananmu untukku selama ini.
“bersyukurlah dengan apa yang hari ini kalian miliki tapi fikirkanlah apa yang akan kalian lakukan untuk masa depan” ucapan Mr.Easy tersirat harapan yang mendalam. Tak terasa aliran sungai menganak di mata dengan tertahan. Aku tak sanggup mengecewakan kalian, maafkan aku. Aku tersadar bahwa upayaku belum cukup sampai di sini. Aku teringat ketika dulu aku terjatuh, dengan hati-hati aku mencoba berdiri dan itu berhasil.
Okay, bantu aku dengan do’amu. Thank you, for the remembering of me.


17 September 2011
Hari ini aku pergi dengannya. Rasanya, sangat menyenangkan. Jika di ijinkan, aku ingin bersamanya lebih lama. Tapi bolehkah? Oya dia ingin ‘ice’, hemm tingkahnya seperti anak kecil. Aneh, sebenarnya yang lebih tua itu siapa ? kenapa aku terlihat seperti ibunya? Hahaha, aneh. Sduahlah bisa jadi gila aku ini. Sudah lama ia menginginkannya tapi aku belum sempat memenuhinya, maaf.
Apa aku terlalu kejam? Aku hanya takut kau akan sakit, lihatlah tubuhmu itu kau sedang sakit dan malah meminta ‘ice cream’. Kau tahu penyakitmu akan bertambah parah. Aku hanya ingin membuatmu tersenyum, di setiap waktu. Maaf tadi aku tak jadi menemanimu pergi, kau jadi sendirian. Aku khawatir apa kau baik-baik saja? Aku takut sesuatu yang buruk terjadi padamu.
Jangan membuatku khawatir dengan pergi sendirian. Tunggulah aku tengah belajar, cara melindungimu dan agar kau tak khawatir jika aku pergi sendirian. Rasanya aku ingin menghabiskan waktuku hanya denganmu. Waktu kita yang sempit membuat kita jarang bercengkrama seperti dulu. Maafkan lisanku yang tak mampu menenangkan hatimu, dalam keterpurukan yang menimpa.
Aku hanya ingin kau tahu, aku di sini menemanimu bukan karena kau baik seperti teman. Bahkan kau lebih tinggi dari seorang teman. Aku mencintaimu, dengan izin-Nya. Bukan karena setiap materi yang kau berikan, bahkan sampai kapanpun aku takkan pernah bisa membalas seluruh keikhlasanmu padaku.
  
18 September 2011
Hari ini waktunya pergi bersama lagi. Senangnya jalan bersama pagi ini, di temani dengan sejuknya pagi dan debu knalpot yang masih sedikit. Rasanya ingin setiap hari merasakan embunnya pagi yang segar tiada henti. Langkahmu tak selincah biasanya, tumben ada apa ya?. Ayo kita lanjutkan perjalanan agar cepat sampai. Langkahmu tertatih, tapi berusaha menyembunyikan rasa sakit yang kian mendera.
Apa sebegitu sakitkah rasanya? hingga wajahmu terlihat meringis beberapa kali. Maaf aku tak pernah mengertimu meski beberapa kali mencoba, tapi kurasa itu semua takkan berhasil. Apa yang harus ku lakukan untuk membuatmu tersenyum?. Aku sedih melihatmu menderita dengan segala keluh derita yang kau rasakan. Tak tahukah kau? Bahwa Allah begitu menyayangimu dengan ujian yang menimpamu agar kau tahu seberapa besar kesabaranmu menghadapi rintangan yang kau hadapi.
Aku teringat ketika do’a dan harapanku terkabul dari-Nya, aku merasakan bahwa Ia dekat bahkan sangat dekat. Hingga tanpa ku sadari apa yang telah terjadi merupakan kehendak dari-Nya. Dengan segala daya upaya, aku percaya kau pasti kuat dengan cobaan itu. Tenanglah, orang-orang terdahulu bahkan sudah merasakannya. Dengan penuh sabar dan tawakkal mereka berhasil. Percayalah bahwa do’a dan usaha mampu menenangkan fikiran yang berkelut.

Time together with you

Aku tak  ikut latihan sore ini seperti minggu lalu, karena aku ingin bersamamu. Aku tahu kau terlihat kecewa dengan keputusanku, tapi hari ini aku ingin menenangkan hatiku yang penuh derita tanpa rasa bersyukur atas semua nikmat rizki yang telah ku terima. Ini sebagai bayaran atas janjiku yang belum lunas padamu. Alhamdulillah, indah rasanya apabila kata itu selalu meuncur di hidupku. Terimaksih ya Allah atas semua yang kau beri tak kurang satu pun, hanya aku yang kurang mensyukuri hidup yang begitu sayang untuk di lewatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar